Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta. |
Yogyakarta.Internationalmedia.id.- Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo meresmikan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta
International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pembangunan ini menelan anggaran pembasan lahan
hingga kontruksi sebesar Rp11,3 trilun.
"Alhamdulillah, Bandara Internasional
Yogyakarta Airport telah selesai 100 persen. Bandara ini dikerjakan sangat
cepat, yakni hanya 20 bulan," kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan
Bandara Udara Internasional Yogyakarta Airport di Kulon Progo, Jumat.
Dikatakan, Bandara Internasional Yogyakarta Airport
bila dibandingkan dengan Bandara Adisutjipto yang memiliki runway sepanjang
2.200 meter, di sini panjanganya 3.250 meter yang lebih panjang.
Di Bandara Adisutjipto hanya mampu didarati pesawat
ukuran kecil, beda dengan Bandara Internasional Yogyakarta Airport yang bisa
didarati pesawat jenis Airbus A380 dan Boeing 777 karena memiliki panjang
runway 3.250 meter.
Pesawat besar-besar bisa turun di sini, karena
runwaynya 3.250 meter. Luas terminal bandara lama sekitar 17 ribu meter
persegi, di sini 219 ribu meter persegi. Kapasitas penumpang bandara lama hanya
bisa menampung penumpang lima juta hingga enam juta, di sini bisa nampung 29
juta penumpang.
"Ini tugas bersama bisa mendatangkan 20 juta
penumpang. Ini tugas yang tidak ringan. Sekedar informasi juga, bandara ini
didesain tahan gempa dengan 8,8 SR dan bisa menahan gelombang tsunami dengan
ketinggian 12 meter," katanya.
Ia mengatakan Bandara Internasional Yogyakarta
Airport ini untuk biaya pembebasan lahan sebesar Rp4,2 triliun, dan untuk
kontruksi baik terminal dan runway sebesar Rp7,1 trliun. Total pembangunan
sebesar Rp11,3 triliun.
Prisiden Jokowi menceritakan pada awal rencana
pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, dirinya menyampaikan dengan
Gubernur DIY, bahwa pemerintah pusat, dan Pemda DIY bagi tugas.
"Saya minta bapak (Gubernur DIY) membebaskan
lahan dan penanganannya. Kemudian yang terpenting arsitektur bangunan. Beliau
detail dan mumpuni soal kearsitekan dan interior di sana," kata Jokowi.
Presiden juga memuji Gubernur DIY yang memiliki
keahlian dalam desain arsitektur. Hal ini bisa dilihat adri desain eksterior
dan interior Bandara Internasional Yogyakarta. Ia juga berterima kasih pada PT
PP dan AP I yang mengerjakan Bandara Internasional Yogyakarta dengan baik.
"Pengerjaannya terbaik. Saat ini terbaik di
Indonesia," katanya.
Jokowi juga optimistis Bandara Internasional
Yogyakarta akan menggunakan jasa penerbangan yang melalui Bandara Internasional
Yogyakarta. Namun demikian, presiden memaklumi kondisi saat ini masih kurang
maksimal.
"Saat ini, masih masa pandemi. Kalau belum ramai
kami memaklumni, namun kami meyakini akan menjadi bandara yang ramai setelah
dilakukan vaksinasi," katanya.
Bandara Internasiobal Yogayakarta memiliki panjang
runway 3.250 meter, pada tahap pertama pembangunan, pesawat besar seperti Boeing
777 dan Airbus A380 dapat mendarat. Pesawat dari Eropa, Amerika, Arab, dan Asia
lain bisa melakukan penerbangan langsung dan turun di Bandra Internasional
Yogyakarta.
Bandara Internasiobal Yogayakarta memiliki panjang
runway 3.250 meter, pada tahap pertama pembangunan, pesawat besar seperti
Boeing 777 dan Airbus A380 dapat mendarat. Pesawat dari Eropa, Amerika, Arab,
dan Asia lain bisa melakukan penerbangan langsung dan turun di Bandra
Internasional Yogyakarta.(*)