Kapal bermuatan amonium nitrat tersebut dibiarkan
terbengkalai di Beirut beberapa tahun sehingga menimbulkan ledakan dashyat yang
menewaskan 135 orang dan 5000 luka luka.
Juru bicara Kepolisian Siprus mengatakan seseorang,
yang namanya dirahasiakan, telah diinterogasi di rumahnya di Siprus pada Kamis
6 Agustus 2020 malam.
"Ada permintaan dari Interpol Beirut untuk
melacak orang ini dan menginterogasinya dengan sejumlah pertanyaan terkiat
kargo tersebut," kata sang juru bicara, Christos Andreou, kepada Reuters.
Ia mengatakan informasi terbaru yang didapat langsung dikirim ke Beirut.
Andreou menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sumber keamanan, yang meminta identitasnya
dirahasiakan, menyebutkan bahwa pria itu merupakan pengusaha asal Rusia, Igor
Grechushkin, yang berusia 43 tahun.
Grechushkin belum berhasil dihubungi.
Boris Prokoshev, yang merupakan kapten kapal kargo
Rhosus pada 2013, mengungkapkan bahwa bahan kimia itu berakhir di Beirut
setelah si pemilik kapal, yang diketahui bernama Grechushkin, memintanya
berhenti di Lebanon untuk mengambil kargo tambahan.
Bahan kimia yang disimpan di Beirut selama
bertahun-tahun itu meledak pada Selasa (4/8), dalam bencana paling mengerikan
di Lebanon.(*)