Gunung Sinabung kembali Erupsi |
Kabanjahe.Internationalmedia.id.- Gunung Sinabung kembali
menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera
Utara, pada Minggu 23 Agustus 2020.
Humas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) meminta masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang
berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar
Dari pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) menyatakan, Gunung Sinabung kini berstatus level III atau siaga
dan menghimbau kepada masyarakat Karo dan sekitarnya untuk tidak melakukan
aktivitas di desa yang telah direlokasi.
Dikatakan, erupsi Gunung Sinabung terjadi sekitar
7.41 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai satu kilometer.
Banjir lahar dingin juga mendatangi desa
Gurukinayan, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Hal ini mengakibatkan jalur
transportasi antar kecamatan terputus pada Sabtu, 22 Agustus 2020.
Sebagaimana dilansir Antara, sejak Rabu, 19 Agustus
2020, Gunung Sinabung mengalami erupsi hingga enam kali sejak pukul 12.00 dini
hari hingga pukul 6.00 WIB dan menyemburkan debu vulkanik setinggi 50-1.000
meter dari atas puncak kawah.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Karo Natanail Perangin-angin mengatakan, asap kawah bertekanan
sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang
hingga tebal.
Kementerian ESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan
Gunung Api Sinabung, mengamati letusan Gunung Sinabung dengan tinggi 2.000 meter
dan warna asap kelabu.
Embusan erupsi Gunung Sinabung sebanyak enam kali,
terekam dengan amplitudo 7-18 milimeter dengan dan durasi 20-80 detik.
“Cuaca cerah dan berawan, angin bertiup lemah hingga
sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara natara 16-19 derajat Celcius,”
ucapnya.
Ia menambahkan tektonik jauh jumlahnya dua kali,
amplitudo 70-86 mm, S-P 87-90 detik, dan durasi 317-944 detik. Tremor Menerus
(Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-30 mm (dominan 10 mm).
Kemudian, letusan Gunung Sinabung satu kali,
amplitudo 30 mm, durasi 2.344 detik dan low frekuensi Gunung Sinabung empat
kali, amplitudo 3-9 mm, dan 7-22 detik.
Disebutkan, saat ini Gunung Sinabung berada pada
status Tingkat II (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan
agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi
di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
Kemudian radius sectoral 5 km untuk sektor
selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung
yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Dolat Rayat, dan
Kecamatan Merdeka, demikian Karo Natanail Perangin-angin.(*)