Notification

×

Iklan

Iklan

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Warga diminta hentikan Aktivitas

Minggu, 23 Agustus 2020 | 18:12 WIB Last Updated 2020-08-23T11:12:55Z
Gunung Sinabung kembali Erupsi

Kabanjahe.Internationalmedia.id.- Gunung Sinabung kembali menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Tiga Pancur, Karo, Sumatera Utara, pada Minggu 23 Agustus 2020.

Humas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar

Dari pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, Gunung Sinabung kini berstatus level III atau siaga dan menghimbau kepada masyarakat Karo dan sekitarnya untuk tidak melakukan aktivitas di desa yang telah direlokasi.

Dikatakan, erupsi Gunung Sinabung terjadi sekitar 7.41 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai satu kilometer.

Banjir lahar dingin juga mendatangi desa Gurukinayan, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Hal ini mengakibatkan jalur transportasi antar kecamatan terputus pada Sabtu, 22 Agustus 2020.

Sebagaimana dilansir Antara, sejak Rabu, 19 Agustus 2020, Gunung Sinabung mengalami erupsi hingga enam kali sejak pukul 12.00 dini hari hingga pukul 6.00 WIB dan menyemburkan debu vulkanik setinggi 50-1.000 meter dari atas puncak kawah.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Natanail Perangin-angin mengatakan, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.

Kementerian ESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, mengamati letusan Gunung Sinabung dengan tinggi 2.000 meter dan warna asap kelabu.
Embusan erupsi Gunung Sinabung sebanyak enam kali, terekam dengan amplitudo 7-18 milimeter dengan dan durasi 20-80 detik.

“Cuaca cerah dan berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara natara 16-19 derajat Celcius,” ucapnya.

Ia menambahkan tektonik jauh jumlahnya dua kali, amplitudo 70-86 mm, S-P 87-90 detik, dan durasi 317-944 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-30 mm (dominan 10 mm).

Kemudian, letusan Gunung Sinabung satu kali, amplitudo 30 mm, durasi 2.344 detik dan low frekuensi Gunung Sinabung empat kali, amplitudo 3-9 mm, dan 7-22 detik.

Disebutkan, saat ini Gunung Sinabung berada pada status Tingkat II (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung.

Kemudian radius sectoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Dolat Rayat, dan Kecamatan Merdeka, demikian Karo Natanail Perangin-angin.(*)

×
Berita Terbaru Update