Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Ridwan Kamil saat menyerahkan PCR Portable secara simbolis kepada Wali Kota Cirebon di Kantor Balai Kota Cirebon |
Kota Cirebon. Internationalmedia.id.- Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) menyerahkan PCR Portable kepada semua daerah di Jabar.
Dengan PCR Portable, rasio pengetesan metode uji
usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR) di Jabar diharapkan meningkat,
dan pelacakan kontak erat bisa berjalan lebih cepat.
Ketua Gugus Tugas Jabar Ridwan Kamil menyerahkan
secara simbolis PCR Portable kepada Wali Kota Cirebon di Kantor Balai Kota
Cirebon, Minggu (30/8/20). Penyerahan tersebut disaksikan langsung oleh 26
kepala daerah lainnya melalui video conference.
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- meminta Gugus
Tugas Kabu
paten/Kota fokus mengetes kawasan industri. Salah satunya dengan
menggunakan PCR Portable. Sebab, kata ia, sudah muncul klaster penularan
COVID-19 di kawasan industri.
"Ada klaster di tempat kerja, khususnya
industri. Maka, saya titip kepada seluruh bupati dan wali kota yang punya zona
industri untuk diprioritaskan dalam tes PCR," kata Kang Emil.
Kang Emil mengatakan, dengan PCR Portable,
pengetesan COVID-19 dapat dilakukan di daerah pelosok Jabar, terutama yang
sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Karena berukuran
sebesar koper kecil, PCR Portabel mudah dibawa ke mana saja.
"Polanya tidak usah warga yang datang ke
laboratorium, tapi koper canggih ini bisa dibawa petugas menggunakan motor
hingga ke gunung-gunung," ucapnya.
Kang Emil pun berharap rasio pengetesan di Jabar
terus meningkat sehingga peta persebaran COVID-19 semakin komprehensif dan
rantai penularan COVID-19 dapat diputus.
Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jabar
harus mengetes dengan metode uji usap sebanyak 500.000 atau satu persen dari
jumlah penduduk. Berdasarkan data Pikobar pada Minggu (30/8/29) pukul 14:30
WIB, Gugus Tugas Jabar sudah mengetes dengan metode PCR sebanyak 223.287
spesimen.
"Ini adalah inovasi yang kami hadirkan
khususnya kepada wilayah yang membutuhkan kenaikan rasio. Harapannya rasio
testing naik dan kami bisa mengendalikan (COVID-19)," katanya.
"Kalau tes PCR saja, kami baru mencapai 200
ribu lebih itupun sudah tertinggi di Indonesia di luar DKI Jakarta. Dengan
hibah ini, kami harap para bupati/wali kota bisa menaikkan rasio testing ke
satu persen dari total jumlah penduduk masing-masing," imbuhnya.
Gugus Tugas Jabar sendiri memiliki 29 unit PCR
Portable. 27 unit di antaranya dihibahkan dengan status pinjam pakai ke 27
kabupaten/kota. Dua unit lainnya akan digunakan Laboratorium Kesehatan (Labkes)
Provinsi Jabar.
"PCR Portabel ini statusnya hibah pinjam pakai,
dua unit lagi kami siapkan di Labkes Jabar bila ada daerah yang membutuhkan
tambahan alat," ucapnya.
Ketua Divisi Pelacakan, Pengujian, dan Manajemen
Laboratorium Gugus Tugas Jabar Siska Gerfianti mengatakan, selain PCR Portable,
pihaknya menyalurkan 15.000 test kit PCR kepada 27 kabupaten/kota. Menurut ia,
PCR Portable didesain untuk fast tracing, testing, dan treatment.
"Jadi ini bisa dibawa ke mana-mana, bisa
dilakukan diberbagai suhu kamar. Tidak harus minus 20 derajat dan lain-lain
sehingga PCR ini bisa digunakan lebih cepat dan kontak erat dari pasien positif
juga lebih cepat dilakukan," kata Siska.
Dengan adanya PCR Portable, Siska optimistis swab
test di Jabar dapat mencapai 50.000 sampel per minggu. Angka tersebut merujuk
standar WHO.
"Untuk mengejar target pengetesan 50 ribu tes
PCR per minggu hingga Jumat malam sampel yang diperiksa sudah hampir 40 ribu
tinggal memaksimalkan hari Sabtu dan Minggu. Kita yakin bisa melampaui 50 ribu
pemeriksaan sampel PCR per minggu," ucapnya.(Ter)