Gubernur setelah disuntik |
Bandung.Internationalmedia.id.-Ketua Gugus Tugas
Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) yang juga Gubernur Jabar
Ridwan Kamil menjalani penyuntikan pertama sebagai relawan uji klinis vaksin
COVID-19 di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jumat (28/8/20).
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan,
dirinya bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Irjen Pol. Rudy Sufahriadi,
Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, dan
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jabar Ade Adhyaksa lebih dulu melewati
prosedur pengecekan kesehatan yang ketat.
Antara lain pemeriksaan tensi, pengambilan darah,
pemeriksaan bagian dada dan paru-paru, hingga melakukan rapid test untuk
memastikan tidak ada antibodi yang muncul saat kondisi akan disuntik.
Kang Emil sendiri disuntik di bagian lengan kiri
atas di tahap/kunjungan keduanya (V1) sebagai relawan ini. Usai disuntik,
dirinya mengaku muncul rasa pegal selama lima menit di titik penyuntikan.
“Saya pribadi merasa agak pegal-pegal, nyut-nyutan
(linu) selama lima menit. Setelah itu, semuanya kembali normal," kata Kang
Emil.
Setelah disuntik, Kang Emil tiga pimpinan Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya menunggu selama 30 menit untuk
melihat reaksi dari pengetesan uji klinis vaksin COVID-19 terhadap tubuh
mereka.
“Per 30 menit setelahnya, kami semua terlihat aman
dan sehat. Doakan saja nanti malam, besok, dan seterusnya juga tidak ada
hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap Kang Emil.
Adapun dalam 14 hari ke depan, Kang Emil menjelaskan
bahwa mereka diberi kartu yang harus diisi untuk melaporkan suhu tubuh maupun
anomali, salah satunya jika ada kenaikan suhu yang tiba-tiba.
Selain itu, ada sembilan potensi reaksi lain yang
harus dilaporkan apabila terjadi, baik gejala ringan maupun gejala yang agak
berat.
"Hal (di kertas) tersebut rutin diisi setiap
hari sampai kembali bertemu (dengan dokter dan peneliti) 14 hari mendatang,”
kata Kang Emil.
Di hari ke-14 atau dua pekan setelah disuntik,
dirinya bersama unsur Forkopimda akan dijadwalkan menjalani penyuntikan dosis
kedua di tahap/kunjungan ketiga (V2).
“Setelah itu, kita akan melakukan proses pengecekan
harian lagi sampai ujung-ujungnya disimpulkan apakah imunitas kami ini naik
atau tetap saja. Di situlah riset itu akan menjadi sebuah kesimpulan, apakah
vaksin ini layak untuk diproduksi massal," tutur Kang Emil.
“Feeling kami, optimis tidak ada masalah karena
laporan dari selama ini yang sudah-sudah di minggu sebelumnya tidak ada indikasi
yang mengkhawatirkan,” tegasnya.
Selama 14 hari ini, Kang Emil pun berujar bahwa
dirinya diimbau untuk siap hadir ketika dibutuhkan untuk konsultasi oleh dokter
atau peneliti. Sementara terkait agendanya sebagai pemimpin Jabar, ia
mengatakan, akan menjaga kegiatan agar tidak melebihi rutinitas yang biasa
dilakukannya.
Kang Emil pun menjamin keterbukaan informasi jika
terjadi sesuatu terhadap dirinya dan tiga pimpinan Forkopimda lain. Kehadiran
keempatnya sebagai relawan pun dilakoni demi menghadirkan rasa percaya
masyarakat terhadap uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 Sinovac oleh BUMN Bio
Farma dan FK Unpad ini.
"Jadi semua saling mendoakan, menguatkan, kami
berempat mewakili militer, mewakili polisi, mewakili aparat hukum, dan saya
sendiri mewakili pemerintah ASN, kita saling menguatkan,” tutup Kang Emil.(Lys)