Suasana di Laut China Selatan (AP/Rick Cruz) |
Jakarta.Internationalmedia.id.-Pertikaian antara
militer India dan China di Lembah Galwan, Ladakh Timur, 15 Juni 2020, ternyata
berbuntut panjang.
Angkatan Laut India memutuskan untuk mengirim kapal
perang ke Laut China. Hal ini dikabarkan Asian News International (ANI) yang
dikutip NDTV India, Minggu, 30 Agustus 2020.
Langkah itu otomatis menyebabkan China gerah. Negeri
Tirai Bambu pun telah mengajukan keberatan atas tindakan tersebut, terlebih
pembicaraan antara kedua negara perihal situasi di Lembah Galwan masih
berlangsung.
"Segera setelah bentrokan Galwan meletus di
mana 20 tentara kami tewas, Angkatan Laut India mengerahkan salah satu kapal
perang garis depan ke Laut China Selatan.
Seperti diketahui di wilayah itu
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China menolak kehadiran kekuatan lain
yang mengklaim mayoritas perairan sebagai bagian dari wilayahnya," ujar
salah satu sumber pemerintah kepada ANI.
Pengerahan kapal perang India ke Laut China Selatan
memiliki dampak kepada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Soalnya mereka menginginkan agar dialog terkait Lembah Galwan dikedepankan,
bukan malah mengirim kapal perang ke perairan tersebut.
Selama di Laut China Selatan, AL India berkomunikasi
intens dengan AL Amerika Serikat yang mengerahkan kapal perusak dan fregat ke
Laut China Selatan.
Sebagai bagian dari latihan rutin, kapal perang
India terus memperbarui status pergerakan kapal militer negara lain di kawasan
tersebut.
Sumber tersebut mengungkapkan misi dilakukan dengan
sangat diam-diam agar terhindar dari Pada waktu yang sama, AL India telah mengerahkan
kapal di sepanjang Selat Malaka, dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar.
Jalur tersebut merupakan rute AL China memasuki
wilayah Samudera Hindia untuk mengawasi aktivitas apapun. Sejumlah kapal China
juga melewati Selat Malaka sambil kembali dengan membawa minyak atau mengambil
kiriman produk menuju benua lain.*sorotan publik ihwal aktivitas AL India.(*)