Presiden di Makodam III/Slw |
“Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran Unpad,
Bandung, Jawa Barat ini dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan
penyuntikan yang perdana untuk imunisasi untuk 1.620 relawan yang akan
diujicobakan,” kata Presiden.
Presiden berharap uji klinis fase ketiga vaksin
COVID-19 produksi Sinovac selesai dalam kurun enam bulan. Sehingga, pada
Januari 2021, vaksin sudah dapat diproduksi secara massal. Sebelumnya, vaksin
COVID-19 produksi Sinovac sudah menjalani dua fase uji klinis di China.
Selain vaksin COVID-19 produksi Sinovac, menurut
Presiden, Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara terkait vaksin
COVID-19, seperti Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
“Tetapi selain itu, kita juga membuka diri untuk
juga bekerja sama, misalnya dengan Sinovac di Tiongkok. Kemudian bekerja sama
dengan Uni Emirat Arab di G-42, bekerja sama juga dengan Korea Selatan. Saya
kira kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya kita bisa melakukan
vaksinasi kepada seluruh rakyat di Indonesia,” katanya.
Presiden di Klinis Vaksin Covid-19 |
Selain itu, Presiden menyatakan, Indonesia melalui
Bio Farma mampu memproduksi vaksin sendiri. Menurut nya, pada Agustus 2020, Bio
Farma mampu memproduksi sekitar 100 juta vaksin.
“Tetapi nantinya di akhir tahun 2020 di bulan
Desember sudah meningkat menjadi 250 juta vaksin. Artinya, vaksin inilah nanti
yang akan digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air,” ucapnya.
Indonesia, kata Presiden, tengah mengembangkan
vaksin sendiri melalui SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, yang menyebar di
Tanah Air. Ia berharap vaksin yang akan dinamai Merah Putih itu hadir pada
pertengahan 2021 mendatang.
“Kita telah tiga bulan ini mengembangkan vaksin
sendiri dari isolit yang dikembangkan dari COVID-19 yang beredar di Indonesia.
Kita harapkan vaksin Merah Putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan
ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021,” katanya.
“Jadi, kita mengembangkan full sendiri oleh lembaga
Eyckman dan juga BPPT, LIPI, BP POM, Menristek, dan universitas-universitas
yang kita miliki,” imbuhnya.(Lys)