Siti Muntamah |
Bandung.Internationalmedia.id.-Salah seorang anggota
Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Siti Muntamah menyatakan rasa kagum dan
bangganya tentang program-program kerja dan apa yang dilakukan Disdik Jawa Tengah.
Hal ini diungkapkannya seusai melakukan study
perbandingan ke Disdik Provinis Jawa tengah selama 3 hari diawal bulan Agustus
2020.
“Saya melihat, bahwa Provinsi Jawa Tengah, sudah menerapkan
desentralisasi di sekolah-sekolah cabang dinas, ini tentu membanggakan sekali,
sehingga tidak tertumpuk, kepada disdik pusat di Jateng.
Ini adalah bagian dari kepercayaan, kompetensi
pengelolaan yang sudah dilakukan cabang dinas, memutus mata rantai dari
eksekusi dari anggaran program, karena kalau semuanya terpusat di disdik
jateng, maka akan terjadi penumpukan dan
antrian.
Dengan adanya desentralisasi ini bisa mempercepat
eksekusi kebutuhan-kebutuhan pendidikan di cabang-cabang dinas, mulai di sarana
prasarana, kegiatan, termasuk juga meningkatkan kompetensi, kapasitas dari
tenaga pendidik dari wilayah cabang dinas” ungkap siti.
Dari pertemuan ini juga diketahui bahwa kantor cabang
dinas pendidikan di Jateng sudah diberikan kantor. Hal ini bukan hanya menjadi
eksistensi tugas dan tupoksinya, tetapi juga sebagai bagian dari fungsi
anggaran, juga sebagai ruang untuk bisa berkoordinasi.
“saya berharap ini juga bisa diterapkan di Jawa
Barat, apalagi Jawa Barat merupakan provinsi yang besar, memiliki 13 KCD,
kalaulah anggaran dari setiap kebutuhan cabang dinas di desentralisasi, saya
menyakini Jawa Barat mampu lebih maju dan insha allah bisa mengejar
ketertinggalannya.” Lanjut Siti Muntamah.
Hal lain yang menjadi sorotan dalam pertemuan itu
adalah tentang Program Pemprov Jateng untuk menyelenggarakan Sekolah Tanpa
Sekat dan sekolah gratis.
Jawa Tengah sendiri telah memiliki 3 sekolah gratis
dan juga akan ada 15 sekolah gratis lagi di tahun ini, dimana salah satu sumber
anggarannya adalah dari dana zakat yang dikelola oleh BAZNAS Jawa Tengah.
“Tentu saja ini menjadi kebanggan, bahwa ternyata
dengan menggunakan anggaran zakat yang dikelola oleh Baznas Jateng, telah mampu
melahirkan satu fasilitas gratis bagi masyarakat miskin dari A-Z semua gratis.
Semoga inspirasi ini bisa dibawa ke Jawa Barat,
cocok dgn jabar karena masyarakatnya besar, zakat yg dikumpulkannya juga
besar”, ungkapnya.(Ter)