Persemaian bawang putih |
Humbahas.Internationalmedia.id.- Kepala
Dinas(Kadis)Pertanian Kabupaten Humbahas Junter Marbun melalui Kabid TPH
Yonepta Habeahan, Selasa menyatakan, 94 hektar program
tanaman bawang putih di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) gagal panen.
Jumlah program pertanaman bawang putih tahun 2019 di
daerah itu seluas 250 hektar, dengan alokasi pupuk organik sebanyak 1.150 Kg. Tapi
yang berproduksi atau panen yang dilakukan pada tahun 2020 hanya seluas 156
hektar dengan jumlah produksi sebanyak 751 ton (basah), dan sisanya gagal panen
sekitar 94 hektar.
Semuanya ini bersumber dari bantuan Anggaran
Pendapatan Belanja Nasional (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2019.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa, Yonepta
Habeahan menyebutkan, kegagalan panen itu, disebabkan oleh beberapa faktor,
salah satunya faktor iklim atau cuaca. "Kegagalannya karena faktor iklim
kemarau panjang," sebutnya.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya kata Yonepta,
alokasi luas lahan untuk program pertanaman bawang putih sebanyak 50 hektar,
kebutuhan benih sebanyak 25 ton, dan pupuk organik 2 ton per hektar.
Sementara jumlah produksi atau hasil panen yang
dilakukan pada tahun 2019 sebanyak 80,48 ton (basah). Dengan rincian untuk
benih 10 ton, dan dijual ke pasar 3,350 ton.
"Untuk tahun 2020 ini, belum ada panen. Masih
tahap penanaman dengan alokasi luas lahan 50 hektar," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, seluruh benih bawang putih
itu disalurkan ke masyarakat melalui kelompok tani (Poktan) sesuai dengan
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 12 Tahun 2008. Untuk jumlah
Poktan di daerah itu hingga saat ini, kata dia, sebanyak 1.340 Poktan.
"Dari data kita yang ada, hampir seluruh
kelompok tani mendapatkan bantuan. Namun bantuannya berbeda-beda. Tidak satu
jenis tiap daerah. Dan seluruh bantuan sosial yang disalurkan harus melalui
wadah, yaitu kelompok tani," ucapnya.
Selain bawang putih, tahun ini juga Pemkab Humbahas
melalui Dinas Pertanian membuat pengadaan swakelola benih bawang merah yang
bersumber dari anggaran biaya tidak terduga (BTT) hasil refocusing APBD TA 2020
untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 4,6 miliar lebih.
Dengan rincian tahap pertama sebesar Rp1,94 miliar
lebih, dan tahap kedua sebesar Rp 2,66 miliar lebih.
"Luas lahan untuk program pertanaman bawang
merah ini sebanyak 110 hektar. Dengan jumlah kelompok tani penerima sebanyak
260 kelompok. Dengan rincian, 500 Kg per kelompok tani," katanya
mengakhiri.(Ung)