Mendikbud, Nadiem Makarim |
Sukabumi.Internationalmedia.id.- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4
Kota Sukabumi, Jawa Barat, menjadi percontohan dibukanya kembali kegiatan
belajar mengajar (KBM) tatap muka di masa pandemi COVID-19 di daerah zona hijau
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
"SMAN 4 Kota Sukabumi ini luar biasa dalam mempersiapkan KBM tatap
muka yang akan dilaksanakan pada Senin, (13/7/2020).
Dalam persiapan KBM di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, sekolah
ini membagi tiga shift pembelajaran, sehingga tidak semua pelajar masuk di
waktu yang bersamaan agar penerapan protokol kesehatan tetap terlaksana,"
kata Mendikbud RI Nadiem Makarim saat kunjungan kerja di Kota Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, kehati-hatian pihak sekolah tersebut dalam mempersiapkan KBM
tatap muka ini harus dicontoh, karena sistem pembelajarannya dibagi menjadi
tiga shift, padahal bisa dilakukan dua shift saja, tetapi baik kepala sekolah
maupun guru memilih untuk menjaga keselamatan pelajarnya agar terhindar dari
penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Dijelaskan, selain terkait jadwal kegiatan KBM tatap muka, SMAN 4 Kota
Sukabumi juga menyediakan sistem pembelajaran secara daring, seperti melalui
live streaming. Dengan cara itu, pelajar yang belum bisa masuk sekolah untuk
tatap muka tetap bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh para gurunya.
Selain itu, katanya, sekolah ini juga menyediakan wastafel portabel agar
seluruh pelajar yang akan masuk, beraktivitas dan pulang sekolah melakukan cuci
tangan menggunakan sabun, selanjutnya di pintu gerbang sekolah pun sudah
tersedia cairan pembersih tangan serta alat pengukur suhu tubuh.
"Tentunya SMAN 4 dan beberapa sekolah lainnya, sekolah menengah di
Kota Sukabumi, yang akan melaksanakan kembali KBM tatap muka menjadi contoh
buat kami di Kemendikbud RI untuk membuat regulasi program KBM di masa pandemi
COVID-19," ujarnya.
Di sisi lain, Nadiem mengatakan sesuai surat keputusan bersama beberapa
kementerian, sekolah yang berada di zona hijau sudah boleh melaksanakan KBM
tatap muka langsung, namun untuk sekolah menengah dahulu, yakni tingkat SMP dan
SMA sederajat, kemudian untuk SD masih menunggu dahulu dan berlatih kepada SMP
dan SMA yang sudah melaksanakan KBM tersebut.
Hanya saja, katanya, untuk masing-masing daerah kesiapannya tentu berbeda
dalam melaksanakan KBM tatap muka dan sudah ada detailnya serta tidak boleh
seluruh pelajar secara serentak masuk di satu sekolah, tapi harus dengan cara
shifting.
"Maka dari itu, kami terus berkoordinasi dengan seluruh kepala dinas
pendidikan dan kebudayaan di daerah serta memonitor untuk memastikan bahwa
kebutuhannya terpenuhi," katanya.
Sementara, Kepala SMAN 4 Kota Sukabumi Rahmat Mulyana mengatakan sebagai
pengelola pendidikan pihaknya harus mengacu kepada berbagai macam aturan dalam
melaksanakan kembali KBM tatap muka langsung di kelas.
Selain itu, pihaknya juga tidak mau gegabah dalam membuka kembali
pembelajaran di sekolah di masa pandemi COVID-19 ini, sebab dari itu semua yang
terpenting adalah keselamatan pelajar maupun guru.
Adapun jadwal masuk sekolah dari Senin hingga Jumat itu pun KBM tatap
mukanya dibagi menjadi tiga shift sesuai aturan KBM tatap muka minimalnya satu
kelas hanya diisi 18 pelajar, tapi setelah melakukan simulasi pihaknya memilih
tiga shift sehingga satu kelas hanya diisi 12 pelajar dari total 36 pelajar
dalam satu kelas.
"Dengan shifting ini dalam satu bulan pelajar hanya melakukan KBM
tatap muka langsung di sekolah selama lima hari saja, tentunya setelah dua
bulan pelaksanaan kami akan melakukan evaluasi dan melaporkan kepada dinas
maupun kementerian," katanya.
Dikatakan, bahwa KBM tatap muka di sekolah ini tidak wajib diikuti oleh
seluruh pelajar. Jika ada orang tua yang masih khawatir anaknya masuk sekolah
bisa belajar jarak jauh, karena SMAN 4 Kota Sukabumi sudah menyediakan
peralatan untuk live streaming.
Belajar secara daring itu di mana guru akan memberikan penjelasan melalui
tayangan video dan pelajar bisa mengikuti KBM di rumah, sehingga mereka yang
memilih tetap belajar di rumah tidak akan ketinggalan mata pelajaran yang
disampaikan oleh setiap gurunya.
Selain itu, Rahmat Mulyana mengaku tidak menyangka sekolahnya ini menjadi
yang pertama didatangi Mendikbud RI Nadiem Makarim di masa pandemi COVID-19,
apalagi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin juga menyempatkan diri untuk meninjau
persiapan KBM tatap muka di SMAN 4 Kota Sukabumi.(*)