Lina Ruslinawati anggota Pansus VII sedang menanam pohon buah |
Sukabumi.Internationalmedia.id.- Anggota Pansus VIII
DPRD Provinsi Jawa Barat Lina Ruslinawati mendorong peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga penyuluh sebagai ujung tombak perkebunan.
Kebutuhan ini harus mendapatkan payung hukum dalam
Raperda Perkebunan yang saat ini tengah digodok Pansus VIII DPRD bersama
pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat sebagai mitra kerja.
Dikatakan, dalam raperda Perkebunan yang saat ini
tengah disusun, Dinas Perkebunan berharap penyuluhan sebagai salah satu ujung
tombak keberhasilan perkebunan di Jawa Barat. Tenaga penyuluh di Jabar sekarang
sudah sangat kurang karena banyak yang pensiun dan pengangkatan tenaga baru
belum terlaksana sepenuhnya padahal mereka ujung tombak.
Anggota Fraksi Partai Gerindra ini menambahkan bahwa
fakta saat ini, warga pemilik atau pelaku budidaya perkebunan saat ini adalah
generasi penerus dari leluhurnya. Kondisi mengakhawatirkan jika generasi
penerus perkebunan rakyat ini kurang ilmu dan motivasi untuk meneruskan usaha
perkebunan.
“Sudah tidak tahu bagaimana cara budidaya dan
pengelolaan perkebunan jangan dibiarkan mereka terpikir untuk beralih, disini
pemerintah melalui penyuluh harus hadir. Harus ada sentuhan dari pemerintah
supaya perkebunan kita di Jawa Barat lebih maksimal.”
“Kejayaan perkebunan rakyat dan petani di Jawa Barat
harus bisa dikembalikan lagi sekalipun sekarang alih fungsi lahan begitu luas,
dan lahan perkebunan semakin sempit. Jangan sampai unggulan perkebunan Jabar
habis tergerus, oleh karena itu kita harus terus mengupgrade pengetahuan pelaku
perkebunan rakyat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, intinya tetap produkti
di lahan yang sempit,”tambahnya.
Hal tersebut diungkapkan Lina Ruslinawati saat rapat
kerja Pansus VIII DPRD Provinsi Jawa Barat ke balai Proteksi Tanaman Perkebunan
di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Pimpinan dan anggota Pansus VIII DPRD
membahas raperda ini bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
“Saat itu Pansus mendesak perlu direalisasikan
tenaga penyuluhan baru yang memiliki latar belakang keilmuan terkini dan
pengetahuan tentang teknologi termaju soal perkebunan.(Ter)