Persiapan sekolah tatap muka di Sukabumi |
KBM ini diselenggarakan setelah Kota Sukabumi, Jawa
Barat sudah ditetapkan masuk zona hijau penyebaran Covid-19.
Sesuai rencana, pelajar tingkat menengah akan mulai
masuk pada Senin, 13 Juli 2020.
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V
Jabar, Nonong Winarni di Sukabumi, Sabtu, 11 Juli 2020 menyatakan, total SMA
sederajat di Kota Sukabumi ada 51 unit, tetapi yang baru siap melaksanakan KBM
tatap muka langsung di sekolah hanya 40 sekolah.
Dikatakan, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar sudah
melakukan dua tahap verifikasi terkait KBM tatap muka ini. Pertama, menerjunkan
para pengawas untuk melakukan pemeriksaan kesiapan menggunakan data periksa
sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri.
Hasilnya, ternyata dari 51 sekolah hanya 40 sekolah
terverifikasi layak dan boleh menyelenggarakan kegiatan tatap muka. Dari 40
sekolah itu, datanya diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Kota Sukabumi.
Lembaga tersebut yang bisa menentukan apakah sekolah
tersebut layak atau tidak menyelenggarakan KBM tatap muka, kata Nonong.
Kemudian diverifikasi tahap kedua tersebut yang
terjun melakukan uji kelayakan sekolah menyelenggarakan tatap muka adalah tim
dari gugus tugas. Namun demikian dari 40 sekolah yang sudah siap melaksanakan
kembali KBM di sekolah bisa kembali berkurang jumlahnya.
Sementara dari 10 SMA sederajat yang menyatakan
tidak siap melaksanakan KBM tatap muka, merupakan sekolah berstatus swasta.
Penyebabnya berbagai faktor, seperti kekurangan murid, belum bisa menyiapkan
sarana maupun prasarana dan lain hal.
Sekolah yang tidak siap menggelar KBM tatap muka ini
karena tidak mempersiapkan, karena tidak menyangka Kota Sukabumi dengan cepat
masuk ke dalam zona hijau penyebaran Covid-19.
Tapi tidak menutup kemungkinan sekolah tersebut
dengan cepat mempersiapkan segalanya agar bisa kembali menggelar pendidikan di
sekolah, katanya dikutip dari Antara.
Di sisi lain, Nonong mengatakan pihaknya sudah
menerjunkan tim pemantau untuk memantau KBM tatap muka di sekolah. Sebab,
sekolah tidak bisa memaksa muridnya masuk kelas jika ada orang tua murid masih
khawatir anaknya kembali masuk sekolah dan memilih untuk belajar di rumah.
Maka dari itu, sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakan KBM tatap muka harus menyediakan program live streaming agar
pelajar yang belajar di rumah bisa tetap mengikuti dan tidak ketinggalan
pelajaran, tambahnya.(*)