Ilustrasi |
Bandung.Internatioalmedia.id.-
Untuk persiapan menjelang Idul Adha, 31 Juli 2020, Pemprov Jabar akan
menyiapkan 27.250 vaksin antraks.
Vaksin akan
difokuskan di daerah-daerah endemi antraks di Jabar, seperti Kota dan Kabupaten
Bekasi, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, Karawang, Purwakarta, dan Subang.
Kadis
Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar, Jafar Ismail dalam jumpa pers di Gedung
Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat 10 Juli 2020 lebih jauh
menjelaskan, pihaknya juga melakukan pengawasan di jalur masuk hewan dari luar
provinsi. Di antaranya di Cirebon, Banjar dan Kab.Bogor. Agar ke luar masuk
hewan ini bisa terkendali.
Dikatakan,
selama 14 hari ke depan pihaknya akan melaksanakan pemeriksaan hewan kurban.
Hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat akan diberikan kalung sehat.
Petugas yang diterjunkan untuk memeriksa hewan kurban sebanyak 735 orang.
Sementara
itu, pemotongan hewan idealnya memang dilaksanakan di rumah potong hewan (RPH),
namun, karena dalam hari besar keagaam penyemebelihan hewan boleh dilaksanakan
di luar RPH. Tentu harus dengan pengawsan dari petugas.
Salat ied
Kepala Biro
Yanbangsos Provinsi Jawa Barat Drs. H. Barnas Ajidin menyatakan, pelaksanaan
salat Idul Adha dan penyemebelihan hewan kurban harus dilaksanakan sesuai
dengan protokol kesehatan. Orang yang dibolehkan melaksanakan salat ied adalah
yang sehat.
Lansia dan
anak-anak diimbau untuk tidak ikut salat ied.
Untuk
pelaksanaan salah ied dan penyemebelihan hewan kurban akan diatur dalam surat
edaran Gubernur Jabar.
Selain
lansia dan anak-anak diimbau untuk tidak melaksanakan salat ied, jemaah juga
harus membawa peralatan salat seperti sajadah sendiri dari rumah. Kemudian,
jaga jarak antara satu jemaah dengan jemaah lain sekitar 1 meter,kata Barnas.
Kencleng
pun, katanya, tidak boleh dikelilingkan, simpan di satu tempat. Lalu, pintu
masuk harus satu pintu dan setiap jemaah harus dicek suhu tubuh sebelem ke tempat
salat.
Sementara
itu, dalam penyembelihan hewan kurban warga dimbau tidak melihat proses penyembelihannya.Yang
bisa menyaksikan hanya orang yang berkurban.
Ini
dilakukan supaya tidak ada kerumunan warga. Penyerahan daging kurban ke
mustahik pun dilakukan oleh petugas, supaya tidak ada antrean dalam pengambilan
daging kurban.
“Petugas
atau panitia idul adha harus menerapkan protokol kesehatan. Tetap menggunakan
masker, memakai sarung tangan, dan pisau harus bawa sendiri. Sebelum pulang ke
rumah diusahakan sudah bersih,” jelasnya.(*)