Gubernur Jabar |
Bandung.Internationalmedia.id.- Pandemi Covid-19
mendorong BUMD di Jawa Barat untuk bisa selamat mempertahankan usahanya
sekaligus memanfaatkan sejumlah peluang bisnis yang tengah meningkat selama
pandemi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun terus memberikan pembinaan bahkan
tekanan kepada BUMD-nya untuk selalu berinovasi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dalam
recovery ekonomi pasca-pandemi, semua pelaku ekonomi di Jabar, khsususnya BUMD,
diharapkan mengikuti keberhasilan Pemprov Jabar dalam mengendalikan pandemi.
Kuncinya yakni kepemimpinan yang bersatu dalam kebersamaan.
"Covid-19 memberikan pelajaran bahwa barang
siapa tidak siap dengan disrupsi, dia akan menjadi pecundang. Barang siapa yang
mampu selalu cepat melakukan adaptasi, dia jadi pemenang.
Semua BUMD ini harus proaktif menjadi pelaku utama
untuk investasi sendiri dan mitra utama investasi luar," kata gubernur
yang akrab disapa Kang Emil ini dalam diskusi online Pokja PWI Gedung Sate yang
berjudul "Siasat Recovery Ekonomi BUMD Jawa Barat di Era AKB" Senin
(27/7/2020).
Kang Emil mengingatkan selama enam bulan ini ada
investasi sebesar Rp 57 triliun yang datang ke Jawa Barat. BUMD di Jawa Barat,
katanya, harus memahami dan bekerja sama dengan para investor tersebut untuk
mengelola manfaat dari investasinya.
Kang Emil mengatakan BUMD Jabar pun harus aktif
menjemput para investor, termasuk para duta besar, pengusaha, di era Adaptasi
Kebiasaan Baru (AKB) ini. Termasuk, katanya, berani menambah dan mengembangkan
bisnis-bisnis yang berpotensi untuk menambah penghasilan daerah.
Kang Emil mengatakan setidaknya ada tujuh usaha yang
berpeluang berkembang saat pandemi Covid-19. Pertama adalah peluang investasi
perusahaan yang memindahkan usahanya ke luar Tiongkok.
Peluang kedua adalah BUMD membuka peluang swasembada
kebutuhan dalam provinsi atau dalam negeri. Ketiga adalah pengembangan
pariwisata yang digabungkan dengan pelayanan kesehatan layaknya di Singapura
atau Penang.
Peluang keempat dibuat dengan memanfaatkan otomasi
Revolusi Industri 4.0. BUMD di Jabar harus menerapkannya dengan melakukan
digitalisasi layanan dan optimalisasi karyawannya. Kelima, peluang pengembangan
usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Peluang keenam adalah bisnis ramah lingkungan dan
berkelanjutan, contohnya melirik pemasaran kendaraan listrik atau energi
terbarukan. Terakhir adalah memaksimalkan potensi pariwisata dan wisatawan
lokal di Jawa Barat.
Kang Emil pun meminta BUMD agresif ikut melakukan
perbaikan ekonomi, mengoptimalkan kinerja perusahaan hingga menjaring investor.
Kang Emil meminta strategi dan inovasi bisnis yang dilakukan oleh direksi BUMD
dalam dua pekan ke depan.(Rel/Lys)