Asep Wahyuwijaya |
Bogor.Internationalmedia.id.-Anggota DPRD Jawa
Barat, Asep Wahyuwijaya, mendesak kepolisian agar berani menindak penambang
kapur ilegal di wilayah Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kenapa polisi tidak turun tangan, kalau ada
penambang liar dan tak berizin, domainnya kan ada di kepolisian. Sebab hal itu
soal penegakan hukum, ranahnya di penegak hukum,katanya kepada wartawan di
Bogor, Kamis.
Dikatakan, gunung kapur di wilayah timur Kabupaten
Bogor itu kini tergerus aktivitas penambangan galian C, meski lokasinya
tergolong berpotensi untuk dikelola sebagai destinasi wisata.
Anggota DPRD Jabar asal Kabupaten Bogor itu juga
mendorong masyarakat segera membuat laporan atas aktivitas tambang ilegal, sehingga
pihak kepolisian bisa segera mengambil tindakan hukum.
Memang ada Satpol PP, tapi mereka itu melihatnya
pelanggaran perda. Kalau pelanggaran hukum ya polisi. Bisa siapa aja yang
laporan. Apalagi kalau ada potensi wisata, itu harusnya dikembangkan,tambah
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat itu.
Menurut Asep, izin pertambangan sejatinya ada di
Pemprov Jawa Barat, tapi khusus persoalan aktivitas penambang liar menjadi
ranah kepolisian. Terlebih, lokasi yang ditambang berpotensi mendatangkan
pendapatan jika dijadikan tempat wisata.
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat itu menyebutkan
bahwa semestinya kepolisian mengambil tindakan tegas layaknya penertiban
tambang emas di wilayah barat Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
"Waktu itu juga kan yang tertibkan dari Polda
Jabar dan Polres Bogor ya, jadi sejatinya bisa seperti itu kalau di sana
(Klapanunggal) ada penambangan liar," terang AW.
Seperti diketahui, Camat Klapanunggal Ahmad Kosasih
mengaku kesulitan mengambil langkah tegas dalam menertibkan usaha tembang
ilegal di wilayahnya, dengan alasan kewenangan pengelolaan tambang ada pada
tingkat Pemerintah Provinsi (Pemprov).
"Sulit memang untuk ditindak karena salah
satunya izinnya saja di provinsi. Sejauh ini Satpol PP Kabupaten Bogor juga
belum ada koordinasi untuk tindak lanjut ke lapangan," kata Ahmad.(Ter)