WNI yang akan pulang ke Indonesia |
Jakarta.Internationalmedia.id.-Sebanyak 47 warga Negara Indonesia (WNI) yang sempat tertahan selama hampir
enam bulan di India akhirnya bisa pulang ke Tanah Air berkat program repatriasi
mandiri yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi
India.
Berdasarkan siaran pers
KBRI New Delhi yang diterima di Jakarta, Sabtu, pemulangan WNI yang tertahan di
India akibat kebijakan karantina wilayah di negara tersebut merupakan yang
ketiga kalinya.
“Ini kali ketiga KBRI
memfasilitasi program repatriasi mandiri untuk memulangkan WNI tertahan ke
Tanah Air. Meski dari jumlahnya lebih sedikit dari repatriasi sebelumnya, tapi
tak sedikitpun menyurutkan semangat Tim Satgas KBRI untuk membantu
saudara-saudara kita agar bisa pulang untuk bisa bertemu keluarga dan
orang-orang tercinta di Tanah Air,” ujar Dubes RI Arto Suryodipuro yang datang
langsung ke bandara IGIA Delhi untuk menyapa para WNI.
Pemulangan WNI
dilakukan pada 18 Juli 2020 dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia nomor
penerbangan GA8230, ETA di Jakarta pada pukul 13.05 WIB. Penerbangan ini
merupakan pesawat yang khusus disewa untuk mengangkut warga Negara India dari
Indonesia dan Singapura menuju New Delhi.
Sebanyak 47 WNI
tersebut terdiri dari 16 orang mahasiswa, 10 pelaut, dua orang pelatih
bulutangkis, delapan wisatawan, delapan profesional dan tiga peziarah
religi. Mereka datang dari wilayah
negara bagian India yang berbeda antara lain, Tamil Nadu, Bangalore,
Maharashtra, Uttar Pradesh, Uttarakhand, Punjab, Jharkhand, Karnataka, Haryana
dan Delhi.
Situasi di India saat
ini menjadi tantangan yang tidak mudah bagi para WNI tertahan yang datang dari
luar New Delhi, selain karena jarak tempuh yang jauh juga adanya pembatasan
akses masuk ke wilayah-wilayah zona merah.
Untuk tiba tepat waktu,
WNI yang berada di luar kota New Delhi harus menggunakan pesawat domestik dan
sebagian lain menggunakan jalur darat yang memakan waktu berjam jam hingga tiba
di New Delhi.
Untuk memudahkan
perjalanan, WNI dilengkapi dengan surat jalan dan surat bebas covid untuk
kelancaran perjalanan menuju titik konsentrasi di Hotel Ibis Aerocity, New
Delhi.
Guna memudahkan
mobilisasi WNI dalam proses pemulangan, seluruh WNI dikumpulkan di titik
konsentrasi pada H-1 dan menginap satu malam di Hotel Ibis New Delhi yang
difasilitasi oleh KBRI secara gratis.
Di titik ini para WNI
dibekali APD dan berkas-berkas kepulangan seperti surat keterangan jalan, surat
keterangan bebas COVID-19, dan surat keterangan sehat ready to fly. KBRI New
Delhi juga memfasilitasi peserta repatriasi untuk melakukan tes swab COVID-19.
Atlet sekaligus pelatih
Bulutangkis di akademi Rising Star Negara Bagian Haryana yang masih berusia
remaja bernama Gading Nasrul (16) bersyukur akhirnya bisa pulang ke Indonesia.
“Saya seharusnya pulang
bulan April lalu, tapi India keburu lockdown jadi tertunda sampai sekarang baru
bisa ikut. Mau ke mana mana susah di tempat saya, bekal juga sudah menipis.
Tapi Alhamdulillah,
senang sekali bisa dibantu KBRI, akhirnya saya bisa pulang dan ikut lebaran
Idul Adha dengan orang tua di Indonesia," ujar Gading.
Samsuddin seorang
mahasiswa Indonesia yang belajar di universitas Islam Darul Uloom Nadwatul
Ulama Lucknow (UP) mengungkapkan rasa terimakasihnya karena bisa kembali ke
Indonesia.
“Sejak kebijakan
lockdown oleh Pemerintah India, proses belajar mengajar di kampus kami juga
terhenti, teman-teman India pun sudah meninggalkan asrama.
Hingga sekarang belum
ada kepastian sampai kapan aktivitas kampus akan kembali normal, maka dari itu
kami putuskan pulang dulu ke Indonesia lewat repatriasi ini. Terima kasih
Satgas KBRI," kata dia.
Hingga saat ini KBRI
New Delhi telah berhasil memulangkan sebanyak 213 WNI tertahan di India melalui
mekanisme repatriasi mandiri yang dilakukan sebanyak tiga kali, yakni
repatriasi perdana sebanyak 59 WNI, repatriasi jilid-2 sebanyak 107 WNI dan
repatrIasi kali ini sebanyak 47 WNI.(*)