H Daddy Rohanady |
Penegasan ini disampaikannya terkait dengan besaran
Silpa APBD 2019 Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 3,28 triliun lebih besar dibandingkan
Silpa APBD 2018 yang besarannya Rp 3,06 triliun.
Dalam keterangannya di Bandung, Kamis(16/7/2020),
politisi Gerindra ini lebih jauh menjelaskan, Silpa 2019 memang cukup besar.
Saya secara pribadi berharap tidak sampai sebesar itu.
Silpa memang tidak mungkin nol rupiah. Sumbernya
bisa dari over target atau efisiensi (termasuk sisa kelang). Bahkan, bisa juga
dari pekerjaan yang secara sengaja dihentikan.
Ini bisa dipengaruhi kebijakan nasional atau bisa
juga dengan pertimbangan khusus, katanya.
Dikatakan, Silpa sebesar itu pasti berkonsekuensi
logis terhadap pembangunan. Bahkan, bisa jadi sangat berpengaruh pada capaian
IKU (indikator kinerja utama) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah ( RPJMD), tambahnya.
Seperti
diketahui, dalam sidang paripurna penyampaian nota pengantar Gubernur tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan 2019, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
menyebutkan, realisasi pendapatan daerah Jawa Barat sampai dengan 31 Desember
2019 sebesar Rp 36,04 triliun lebih atau 99,75 persen. Sementara, Silpa sebesar Rp 3,28 triliun lebih.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Jawa Barat mempertanyakan rendahnya serapan anggaran pada APBD 2019 yang baru
mencapai 54% hingga Oktober 2019 ini.
Rendahnya
serapan anggaran tersebut menimbulkan tingginya sisa lebih penggunaan anggaran
(silpa) 2019.(Lys)