Notification

×

Iklan

Iklan

Tengah Dikaji Kemungkinan Sekolah Umum di Jabar Dibuka Januari 2021.

Selasa, 02 Juni 2020 | 20:04 WIB Last Updated 2020-06-04T02:37:52Z

Bandung.Internationalmedia.Id.-Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika menyatakan, Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan saat ini masih mengkaji untuk kembali membuka sekolah dalam masa pandemi Covid-19.

Bahkan, ada kemungkinan pembelajaran secara daring akan dilakukan sampai akhir tahun 2020. Untuk pendidikan,  masih terus melakukan pengkajian.

Ketika dimintai pendapatnya lewat telepon selulernya, Selasa (2/6/2020) petang, Dewi Sartika menyatakan, keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan Belajar Dari Rumah(BDR),katanya.

Kita juga tengah menyusun pedoman untuk meningkatkan SDM Pendidik, agar memiliki kemampuan dalam menjalankan daring. Selain itu, kita juga mendorong agar pendidik / guru memiliki inovasi dalam memberikan pembelajaran bagi peserta didik.

Selain itu, guna mendukung suksesnya BDR atau belajar jarak jauh (PJJ). Dinas Pendidikan Jabar bersama Disdik Kabupaten/kota tengah menyusunan pembelajaran (modul bahan ajar) selama masa darurat penyebaran covid-19.

Di antaranya mempersiapkan terkait protokol PJJ; Aksesibilatas internet dan daring. Bahkan sebagian dana BOS dapat dibelikan kouta untuk kelancaran pembejaran PJJ,katanya.

Hal ini juga ditegaskan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil  dalam acara prescon terkait perkembangan covid-19 Jabar di Makodam III/Siliwangi, Selasa (2/6-2020).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah mengkaji dan membahas kemungkinan kapan akan dibukanya sekolah /pendidikan.

Sampai saat ini wacana yang mengemuka sekolah umum baru akan dibuka pada bulan Januari 2021.
Diperkirakan sekolah umum baru akan dibuka kembali seperti biasa pada bulan Januri 2021 mendatang. Itu yang paling bisa diperhitungkan. Namun, apabila ada keputusan tidak di bulan Januari tentunya akan kita sampaikan secara khusus.

Dikatakan, kita tidak boleh mengorbankan anak-anak, jadi selama masih ada penyebaran pandemi Covid-19, anak sekolah/ peserta didik tetap melakukan belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh daring.

Alhamdulillah sampai saat ini dapat dikatakan hampir NOL anak sekolah terjangkit / terpapar covid-19. Hal ini tentunya kita dapat syukurin karena ini rasio yang luar biasa , dan harus tetap kita jaga, katanya.

Selain pendidikan umum ada juga pendidikan pesantren. Untuk pendidikan di Pontren, kita sedang menggali informasi dan tatacaranya, karena Pesantren itu agak beda dengan sekolah umum. Mereka para peserta didik/ santrinya diasramakan/ atau tinggal di gobong.

Untuk itu, saya sudah menugaskan pak Wagub, untuk mengkonsultasikan dengan para pimpinan pesantren agar sebelum membuka kembali pesantren, hendaknya tetap menerapkan protokol kesehatan, agar seluruh santri dan para pengasuh pondok tetap nyaman, aman, tertib dan tetap kuat dalam melawan sebaran covid-19, ujarnya.(Lys)

×
Berita Terbaru Update