Simalungun.Internationalmedia.Id.-Petani di Kabupaten Simalungun, mengeluh karena harga cabai merah di wilayah Silimakuta, Purba, Dolok Silau dan Pematang Silimahuta, turun.
Informasi diperoleh dari petani, Selasa (2/6/2020) harga cabai merah berkisar Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per Kg, dari sebelumnya Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per Kg di tingkat petani.
Penurunan harga cabai merah ini mulai terjadi dua hari menjelang Lebaran hingga saat ini, kata petani daerah itu, di antaranya Darman Purba dan Andreas Haloho, Selasa (2/6/2020) di Simpang Haranggaol.
Darman menyampaikan, penurunan harga ini tergolong drastis. Pasalnya, dua hari menjelang Lebaran, harga cabai merah masih laku Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per Kg.
Besoknya atau 1 hari menjelang Lebaran, harga langsung anjlok menjadi Rp 7.000 hingga Rp 8.000 ribu per Kg sampai saat ini, katanya.
Demikian juga dikatakan Andreas. Disebut, akibat harga anjlok, banyak petani belum memanen cabai merahnya meski sudah layak panen.
Itu dilakukan petani menunggu harga naik, kata Andreas sembari berharap kepada pemerintah, turun tangan untuk menstabilkan harga, supaya petani tidak mengeluh.(Ung)
Informasi diperoleh dari petani, Selasa (2/6/2020) harga cabai merah berkisar Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per Kg, dari sebelumnya Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per Kg di tingkat petani.
Penurunan harga cabai merah ini mulai terjadi dua hari menjelang Lebaran hingga saat ini, kata petani daerah itu, di antaranya Darman Purba dan Andreas Haloho, Selasa (2/6/2020) di Simpang Haranggaol.
Darman menyampaikan, penurunan harga ini tergolong drastis. Pasalnya, dua hari menjelang Lebaran, harga cabai merah masih laku Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per Kg.
Besoknya atau 1 hari menjelang Lebaran, harga langsung anjlok menjadi Rp 7.000 hingga Rp 8.000 ribu per Kg sampai saat ini, katanya.
Demikian juga dikatakan Andreas. Disebut, akibat harga anjlok, banyak petani belum memanen cabai merahnya meski sudah layak panen.
Itu dilakukan petani menunggu harga naik, kata Andreas sembari berharap kepada pemerintah, turun tangan untuk menstabilkan harga, supaya petani tidak mengeluh.(Ung)