Jakarta.Internationalmedia.id.-Pejabat
Saudi dilaporkan mempertimbangkan untuk membatalkan ibadah haji 2020 ini akibat
pandemi corona yang belum juga berakhir.
Seperti dilansir laman
Arabian Business dan Gulf News, Minggu (14/6/2020), pejabat senior Saudi yang
tidak disebutkan namanya kepada Financial Times mengatakan bahwa "kasus
ini telah dipelajari dengan cermat dan berbagai skenario sedang
dipertimbangkan."
"Keputusan resmi
akan diambil dalam waktu seminggu," pejabat itu menambahkan. Lebih dari
dua juta jamaah berpartisipasi dalam haji setiap tahun. Tahun ini, ibadah haji
dijadwalkan akhir Juli.
Data pemerintah
menunjukkan bahwa Haji - serta Umrah - adalah salah satu kontributor utama bagi
ekonomi Saudi, bernilai sekitar 12 miliar dolar setiap tahun.
Sebuah laporan
terpisah, dari Reuters menyebutkan, para pejabat Saudi juga mempertimbangkan
secara drastis mengurangi jumlah jemaah yang diizinkan untuk memasuki kerajaan,
dengan kemungkinan pembatasan termasuk larangan
jemaah lanjut usia dan juga pemeriksaan kesehatan yang ketat.
"Dengan prosedur
yang ketat, pihak berwenang berpikir mungkin untuk memungkinkan hingga 20
persen dari kuota jamaah reguler setiap negara," tambah laporan itu.
Para pejabat di
sejumlah negara - termasuk Singapura dan Indonesia - telah mengatakan bahwa
warganya tidak akan berpartisipasi dalam ibadah haji tahun ini.
Sementara komite Haji
India mengatakan bahwa kemungkinannya kecil sekali ibadah haji bisa terlaksana
tahun ini saat kasus corona masih terus meningkat di berbagai negara, termasuk
di Saudi.
Hingga saat ini
(14/6/202), ada lebih dari 123.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Arab
Saudi, termasuk 932 kematian.
Sejumlah negara di
dunia mengikuti jejak Indonesia dan Singapura, membatalkan keberangkatan jemaah
haji mereka pada tahun ini demi keselamatan jiwa.
Di antara negara-negara
yang memutuskan menunda haji tahun ini adalah Malaysia, Brunei, Thailand dan
Kamboja. (*)