Notification

×

Iklan

Iklan

Pekan Ini, Saudi Umumkan Keputusan Ibadah Haji 2020

Senin, 15 Juni 2020 | 07:05 WIB Last Updated 2020-06-15T00:05:43Z


Jakarta.Internationalmedia.id.-Pejabat Saudi dilaporkan mempertimbangkan untuk membatalkan ibadah haji 2020 ini akibat pandemi corona yang belum juga berakhir.

Seperti dilansir laman Arabian Business dan Gulf News, Minggu (14/6/2020), pejabat senior Saudi yang tidak disebutkan namanya kepada Financial Times mengatakan bahwa "kasus ini telah dipelajari dengan cermat dan berbagai skenario sedang dipertimbangkan."

"Keputusan resmi akan diambil dalam waktu seminggu," pejabat itu menambahkan. Lebih dari dua juta jamaah berpartisipasi dalam haji setiap tahun. Tahun ini, ibadah haji dijadwalkan akhir Juli.

Data pemerintah menunjukkan bahwa Haji - serta Umrah - adalah salah satu kontributor utama bagi ekonomi Saudi, bernilai sekitar 12 miliar dolar setiap tahun.

Sebuah laporan terpisah, dari Reuters menyebutkan, para pejabat Saudi juga mempertimbangkan secara drastis mengurangi jumlah jemaah yang diizinkan untuk memasuki kerajaan, dengan kemungkinan pembatasan termasuk larangan  jemaah lanjut usia dan juga pemeriksaan kesehatan yang ketat.

"Dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang berpikir mungkin untuk memungkinkan hingga 20 persen dari kuota jamaah reguler setiap negara," tambah laporan itu.

Para pejabat di sejumlah negara - termasuk Singapura dan Indonesia - telah mengatakan bahwa warganya tidak akan berpartisipasi dalam ibadah haji tahun ini.

Sementara komite Haji India mengatakan bahwa kemungkinannya kecil sekali ibadah haji bisa terlaksana tahun ini saat kasus corona masih terus meningkat di berbagai negara, termasuk di Saudi.

Hingga saat ini (14/6/202), ada lebih dari 123.000 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Arab Saudi, termasuk 932 kematian.

Sejumlah negara di dunia mengikuti jejak Indonesia dan Singapura, membatalkan keberangkatan jemaah haji mereka pada tahun ini demi keselamatan jiwa.

Di antara negara-negara yang memutuskan menunda haji tahun ini adalah Malaysia, Brunei, Thailand dan Kamboja. (*)

×
Berita Terbaru Update