Jakarta.Internationalmedia.- DUTA Besar Inggris untuk
Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyebut kerjasama negaranya dengan
Indonesia dalam penanganan Covid-19 tidak hanya mempererat hubungan antar
pemerintah, namun juga mendekatkan masyarakat dari kedua negara.
“Kita akan bekerja
(menghadapi Covid-19) bersama, dan ini bukan hanya soal hubungan pemerintah,
ini juga menyatukan seluruh masyarakat Inggris dan Indonesia,.
Dubes Jenkins dalam konferensi pers yang digelar secara
virtual bertajuk ‘Towards a Covid-19 Vaccine’ yang digelar dari Jakarta, Jumat
(5/6/2020) lebih jauh menjelaskan, berbagai program yang telah dilakukan
termasuk beberapa langkah Inggris untuk membantu Indonesia dalam menghadapi pandemic.
Seperti bekerjasama dengan organisasi lokal untuk
menerjemahkan pesan-pesan kesehatan publik ke bahasa lokal, seperti Bahasa
Sunda dan bahasa lainnya yang akan menyusul, yang kemudian dicetak dalam bentuk
selebaran dan didistribusikan ke area-area tertentu dan juga secara daring.
“Kami juga bekerjasama
dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk memperagakan dampak
Covid-19 terhadap jalur pembangunan rendah karbon, yang tertera dalam rencana
lima tahunan Indonesia, dan beberapa program adaptasi lainnya sedang dalam
proses,” lanjutnya.
Selain kerjasama yang melibatkan pemerintah secara langsung,
sejumlah perusahaan asal Inggris juga telah mendonasikan berbagai kebutuhan
medis, pendidikan, hingga kebutuhan pangan bagi mereka yang membutuhkan.
Menurut Dubes Jenkins,
hal tersebut mempererat hubungan antar masyarakat dari kedua negara yang saling
bahu membahu dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19. “Kita bekerja
keras dan kita bekerja bersama-sama,” ujarnya.
Sementara itu, kerjasama antar kedua negara juga dilakukan di
bidang riset,terutama dalam upaya
pengembangan vaksin untuk virus corona.
Ketua Konsorsium Riset Inovasi Covid-19 Indonesia, Ali
Ghufron Mukti, menyebut kerjasama yang telah terjalin salah satunya yakni
dengan lembaga pendidikan Inggris seperti Universitas Nottingham dan
Universitas Coventry.
“Untuk Nottingham University, ada minimum dua kerjasama,
kaitannya dengan Covid-19,” kata Ali Ghufron yang telah berpartisipasi dalam
webinar kolaboratif Indonesia dan Universitas Nottingham terkait Covid-19 pada
18 Mei lalu.
Sementara itu, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan universitas yang sama
untuk memformulasikan parameter untuk melakukan pengurutan genom virus dari
SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
“Kami senang bisa
bekerjasama dengan peneliti Inggris. Banyak universitas Inggris yang (telah
menjalin) kerjasama, apalagi berhubungan dengan Covid-19,” kata dia.
Adapun Peneliti Senior
Eijkman Institute, yang juga merupakan peneliti Newton Fund Inggris, Tedjo
Sasmono berharap agar riset vaksin di masa depan dapat terjalin lebih erat
lagi. “Kami membutuhkan dukungan dari teman-teman di Inggris, akademisi, untuk
transfer of technology. Kami menyambut baik kolaborasi,” kata Tedjo.(*)