Jakarta.Internationalmedia.id.-
PT Hutama Karya (Persero) kini tengah membangun jalan tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat yang akan mempermudah akses dari Kota Medan ke Kawasan
Pariwisata Strategis Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara.
Ruas jalan tol
sepanjang 143,5 km ini merupakan bagian dari pembangunan proyek strategis nasional
(PSN) jalan tol trans Sumatera (JTTS) dan menjadi lanjutan dari jalan tol
Medan-Kualanamu-Tebingtinggi (MKTT) sepanjang 61,72 km.
Jalan tol MKTT yang
dibangun PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah rampung dan beroperasi penuh tahun
2019 serta terhubung dengan Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).
Jalan tol
(Kualatanjung-Parapat) ini akan terdiri dari enam seksi yakni seksi satu
Tebingtinggi-Indrapura (20,4 km), seksi dua Indrapura-Kualatanjung (18,05 km),
seksi tiga Tebingtinggi-Serbelawan (30 km), seksi empat Serbelawan
Pematangsiantar (28 km), seksi lima Pematangsiantar-Saribudolok (22,3 km) dan
seksi enam Saribudolok-Parapat (16,7 km) serta terdapat Junction Tebingtinggi
sepanjang (7,9 km).
Direktur Utama PT
Hutama Marga Waskita (Hamawas) Wikumurti, Sabtu (20/6/2020) menyatakan, berdasarkan
laman bpjt.pu.go.id, pembangunan jalan tol ditugaskan kepada Hutama Karya
selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dua BUMN lainnya yaitu Jasa
Marga dan anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu PT Waskita Toll
Road (WTR).
Ketiganya membentuk
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni Hamawas yang dikhususkan untuk membangun
ruas jalan tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat.
Terkait pembangunan
ini, Hamawas menargetkan tol akan beroperasi penuh pada tahun 2020 dengan masa
konsesi selama 40 tahun.
Biaya
Rp 13,4 Triliun
Adapun biaya investasi
yang dibutuhkan untuk pembangunan ini sekitar Rp13,4 triliun, termasuk biaya
konstruksi sebesar Rp 9,6 triliun.
Jalan yang akan
dilengkapi dengan tujuh buah simpang susun (SS) ini mendapatkan dukungan
pembiayaan pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya,
katanya.
Dikatakan, dukungan
tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada seksi lima
(Pematangsiantar-Saribudolok) dan enam (Saribudolok-Parapat). Hingga Rabu
(17/6), progres kedua seksi tersebut masih dalam tahap pembebasan lahan.
Sementara, untuk pengerjaan konstruksi pada seksi satu hingga empat dilakukan
oleh Hamawas.
Adapun progres
konstruksi seksi satu Tebingtinggi-Indrapura telah mencapai 67%. Sementara,
pada seksi dua Indrapura-Kuala Tanjung mencapai 36%, seksi tiga
Tebingtinggi-Serbelawan mencapai 41% dan seksi empat Serbelawan-Pematangsiantar
mencapai 26%.
Kelancaran progres
pembangunan tol ini tak lepas dari dukungan penuh baik dari pemerintah pusat
khususnya KSP, Departemen PU dan Kementerian BUMN serta dukungan Pemda Sumut
dan masyarakat sekitar jalan tol.
Kami berterima kasih
atas dukungan diberikan sehingga pembangunan tol ini dapat berjalan sesuai
rencana. Dalam pembangunannya, tol ini akan dilengkapi dengan serat fiber optic
sehingga ke depan akan menjadi smart tollway yang berimplikasi pada
pengembangan smart plantation pada lokasi perkebunan sepanjang tol dan juga
pengembangan smart city, katanya.
Jarak
Tempuh Hanya 90 Menit
Disebutkan, setelah
ruas tol ini terhubung nantinya maka jarak dari kota Medan menuju Parapat
(Danau Toba) dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam atau 90 menit.
Menurutnya, adanya tol
ini akan membuat waktu tempuh menjadi efisien dan memperbanyak aksesibilitas
menuju destinasi wisata di Sumatera Utara sehingga para turis mempunyai banyak
pilihan jalur transportasi.
Lokasi tol yang
strategis untuk angkutan logistik Pelabuhan Kualatanjung dan penghubung lokasi
wisata Danau Toba memberi peluang ketertarikan investor untuk pembiayaan
investasi kerjasama bagi hasil serta pengembangan kawasan sekitar jalan
tol, tambahnya.
Sementara itu, sesuai
arahan Kementerian PUPR terdapat dua ruas tol yang tengah dipersiapkan segera
diresmikan yakni ruas Sigli-Banda Aceh seksi empat (Indrapuri-Blang Bintang)
sepanjang 13,5 km dan ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km.(*)