Jakarta.Internationalmedia.Id.-SAHAM-saham
Wall Street merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu 13/5 pagi WIB), karena
investor mengkhawatirkan kebangkitan infeksi virus corona gelombang kedua
ketika penguncian di beberapa negara bagian dilonggarkan dan aktivitas ekonomi
dibuka kembali.
Indeks Dow Jones Industrial
Average jatuh 457,21 poin atau 1,89 persen, menjadi ditutup di 23.764,78 poin.
Indeks S&P 500 turun
60,20 poin atau 2,05 persen, menjadi berakhir di 2.870,12 poin. Indeks Komposit
Nasdaq ditutup turun 189,79 poin atau 2,06 persen, menjadi 9.002,55 poin. Semua
11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan sektor real estat
anjlok 4,25 persen, merupakan kelompok dengan berkinerja terburuk.
Pergerakan itu terjadi
karena lebih banyak negara bagian AS yang menguraikan rencana untuk
melonggarkan pembatasan terkait pandemi.
Negara bagian New York AS
akan mengakhiri penutupan di seluruh negara bagian pada 15 Mei dengan membuka
kembali tiga wilayah di mana pandemi COVID-19 telah menunjukkan tanda-tanda
mitigasi, kata Gubernur Andrew Cuomo, Senin (11/5/2020).
Beberapa bisnis berisiko
rendah termasuk seni pertamanan dan berkebun, serta kegiatan rekreasi seperti
tenis juga akan dibuka kembali pada 15 Mei, kata gubernur.
Padahal, para pakar penyakit
menular AS memperingatkan bahwa langkah-langkah terlalu dini untuk membuka
kembali ekonomi dapat menimbulkan wabah virus corona baru dan menghambat
pemulihan ekonomi.
Dalam data ekonomi, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS turun 0,8
persen pada April, penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2008, Biro
Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (12/5/2020).
Yang disebut IHK inti,
ukuran inflasi lain yang diawasi ketat tidak termasuk makanan dan energi, turun
0,4 persen bulan lalu, kata biro.(*)