Ilustrasi
New York.Internationalmedia.Id.- Perwakilan 50 negara yang
terkena wabah virus corona bernyanyi bersama dalam pertunjukan live streaming
yang dirilis pada Rabu (27/5), video tersebut menjadi trending global.
Selain menampilkan suara dari negara-negara perwakilan
seluruh benua di bumi, konser tersebut memperlihatkan kondisi wilayah seperti
tak berpenghuni. Perwakilan Indonesia menampilkan paduan suara remaja di lokasi
asri.
Konser dibuka dari New York dengan pencakar langit bermandi
temaram lampu tapi tak ada satu orang pun melintas. Perwakilan AS muncul dengan
masker yang dibuka untuk memulai pertunjukan. Kemudian berlanjut ke suasana
mencekam di Wuhan, Tiongkok.
Penyanyi pria yang wajahny diburamkan berdendang di pinggir
sungai dengan sekitar gedung pencakar langit. Berturut-turut negara di Eropa
yang mencatat jumlah terinfeksi dan meninggal terbanyak akibat pandemi
tersebut.
Indonesia
Di Indonesia, konser ‘Amazing Grace’ tersebut dengan narasi
Prof Dr Ir Sabam Malau. “Rakyat 50 negara (termasuk Indonesia) yang terjangkiti
virus Covid-19 menyanyikan lagu Amazing Grace dalam satu voice. Mengharukan.
Menguatkan. Meneguhkan. Luar biasa,” tulis cendikiawan asal Medan yang pernah
memimpin di satu universitas terkemuka di Medan, Sumatera Utara tersebut.
Sabam Malau mengingatkan peran penting tiap individu dalam
upaya memutus transmisi dan terhindari terinfeksi. Ia menerapkan kewajiban tiap
individu mengikuti protokol kesehatan. Di dalamnya penegasan Presiden Joko
Widodo yang melibatkan TNI/Polri secara masih mendisiplinkan masyarakat.
“Pengertian berdamai dengan virus corona adalah membiasakan
kebiasaan yang dapat mencegah penularan virus, mencegah terinfeksi virus dengan
menggunakan masker, rajin mencuci tangan, tidak saling bersentuhan secara
fisik, jaga jarak aman, menjauhi tempat kerumunan, dan hidup secara sehat,”
sambungnya sambil mengajak semua pihak berdoa. “Semoga lagu berjudul ‘Tuhan,
kami tak berdaya (Dunia Berduka)’ ini berguna bagi kita semua,” tutupnya.
‘Amazing Grace’ semasa pandemi menjadi lagu yang identik
dengan pengharapan pemusnahan virus mematikan tersebut. Dimulai dari aksi
Andrea Bocelli dalam konser ‘Music for Hope: Live from Duomo di Milano Concert’
pada perayaan Paskah, Minggu (12/4) waktu Italia.
Saat tampil, tenoris dunia itu sendiri berdiri di gereja
kokoh di Milan yang sepi akibat pemberlakuan karantina wilayah atau lockdown
guna mencegah penyebaran virus corona.
Konser yang disiarkan secara langsung melalui YouTube itu
diperlihatkan juga situasi jalan-jalan di kota mode Italia yang kosong.
"Pada hari di mana kita merayakan kemenangan atas kepercayaan dalam
kehidupan, saya merasa terhormat dan dengan senang hati menjawab 'Si' (ya) atas
undangan dari Kota dan (katedral) Duomo Milan," kata Bocelli. "Saya
percaya dengan kekuatan doa. Saya percaya dengan perayaan Paskah, sebuah simbol
atas kelahiran kembali," tambahnya.
Di pertunjukan tunggal tersebut, Bocelli menyanyikan lima
lagu yakni ‘Panis Angelicus,’ ‘Ave Maria,’ ‘Sancta Maria,’dan ‘Domine Deus.’ Di
bagian akhir, Bocelli tampil emosional ketika berjalan mengelilingi katedral yang
kosong menuju pintu utama, di mana sebuah mikrofon menunggunya, lalu
menyanyikan ‘Amazing Grace.’ (*)