Tanjungbalai.Internationalmedia.Id.-Puluhan omak-omak mendatangi Gedung DPRD Tanjungbalai,Rabu (13/5/2020).Mereka mengadukan nasib yang tidak menerima Bantuan Langsung Tunai(BLT) Rp 600 ribu dari pemerintah pusat.
Mereka nekat mau meminta keadilan kepada wakil rakyat kami. Kenapa kami yang susah ini tak dapat BLT, padahal kami miskin," kata Roimah (52) kepada wartawan mengeluhkan dirinya tak terdaftar sebagai penerima BLT bersama warga lainnya.
Menurut Roimah, pendataan yang dilakukan kepala lingkungan (Kepling) terkesan sembunyi. "Kepling mendata diam-diam. Kepling tak adil dan tak transparan. Kenapa ada yang lebih senang dan kaya dari kami bisa dapat, sementara kami susah dan sangat butuh bantuan pemerintah," teriak Roimah dan puluhan omak-omak itu.
Merasa tidak ada kepastian dari DPRD Tanjungbalai, puluhan omak-omak yang mengaku dari keluarga tak mampu itu, meninggalkan gedung wakil rakyat dan mendatangi rumah dinas Walikota Tanjungbalai.
Setiba di depan rumah dinas Wali Kota, omak-omak tersebut berteriak meminta perhatian Walikota.
"Pak Wali keluar, kenapa kami tak dapat BLT, kami miskin dan butuh bantuan. Bantu kami pak Wali, kami berhak mendapatkan BLT. Kenapa kami tak terdata, tolong kami pak Wali," teriak mereka di depan rumah dinas yang tertutup pagar besi dan dijaga petugas Satpol PP.
Hingga Rabu sore, puluhan omak-omak tersebut masih berada di depan rumah dinas Walikota Tanjungbalai menuntut hak mereka. (Ter)
