Garut.Internationalmedia.Id.-Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat, Edi Rusyandi menyatakan rasa prihatinnya setelah melihat sebanyak 4 ton bantuan sosial untuk keluarga penerima manfaat tertahan di gudang Bulog Kabupaten Garut, membusuk.
Ini akibat bantuan sembako
yang lama tidak didistribusikan yang pada akhirnya telur busuk itu diganti
dengan yang baru. Itupun tidak belum dipastikan kapan waktunya untuk
didistribusikan kepada yang berhak menerimanya.
Politisi muda dari Fraksi
Golongan Karya itu menyebutkan rasa prihatinnya. Barang tersebut menjadi
mubadzir, tidak bermanfaat bagi masyarakat . Apalagi dana yang digunakan itu
kan uang rakyat, bukan uang gubernur.
Sementara saat ini rakyat
dalam situasi sulit dari dampak covid 19, membutuhkan peran negara/pemerintah,
kata Edi kepada wartawan, Sabtu (9/5/2020).
Kita tidak mengeneralisasi
semua yang dilakukan Pemprov itu amburadul, namun ini merupakan suatu bukti kelalaian
Pemprov dalam membereskan data alokasi bansos bagi warga terdampak pandemik.
Oknum-oknum Pemprov Jabar
ceroboh. Data belum tertib sudah melakukan pembelanjaan. Sehingga timbul
gejolak di masyarakat akibat distribusi bantuan tidak tepat sasaran.
Selain itu menimbulkan
kebingungan bagi pelaksana di lapangan, kantor pos dan pemerintah desa dalam
distribusi bantuan sehingga mengakibatkan penumpukan bansos dibeberapa tempat.
Ini juga menjadi bukti
perencanaan yang buruk yang dilakukan oleh pemerintah provinsi. Barang itu
rusak bukan karena bencana, tapi karena memang perhitungan dan resiko-resiko
yang tidak matang,kta Edi.
Dia berharap hal ini menjadi
pembelajaran bersama dan tidak perlu terjadi dikemudian hari, kata anggota
Dewan terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Kabupaten Bandung Barat.(Ter)