Jakarta.Internationalmedia.Id.- Menurut data
baru yang mencakup kematian di semua fasilitas, termasuk di panti jompo. Inggris
kini memiliki total kematian Covid-19 tertinggi kedua di Eropa.
Sekitar 26.097 orang meninggal setelah
terbukti positif terinfeksi virus corona hingga 28 April lalu. Angka itu
menandakan bahwa Inggris memilik kematian Covid-19 yang lebih banyak
dibandingkan laporan kematian Prancis dan Spanyol.
Direktur Medis PHE, Yvonne Doyle menyatakan,
data yang lebih lengkap ini akan memberi kami gambaran kematian yang lebih
komprehensif dan lebih terkini di Inggris dan akan menginformasikan pendekatan
pemerintah saat kami terus melindungi masyarakat.
Kendati perbandingan internasional rumit, menurut ANTARA angka baru itu mengonfirmasi
posisi Inggris di kalangan negara-negara Eropa yang paling parah terdampak
pandemi Covid-19.
Sedangkan Italia pada Rabu (29/4/2020)
menyatakan, 27.682 orang meninggal setelah terbukti positif virus corona.
Seperti halnya Inggris, angka tersebut berdasarkan pada kematian usai tes
positif Covid-19 di semua fasilitas.
Berbagai cara telah dilakukan Inggris untuk
mengatasi jumlah kematian akibat corona, salah satunya adalah dengan
menginjeksikan plasma darah dari pasien corona yang sembuh (konvalesen) kepada
pasien corona yang parah.
Metode penyembuhan dengan menginjeksikan
plasma itu, yang bertujuan membentuk antibodi melawan virus dianggap berhasil
untuk menangani pasien pada kasus SARS selama 2002-2004.(*)