Bandung.Internationalmedia.Id.-- Sekretaris Fraksi Partai
Golkar DPRD Jawa Barat, H. Kusnadi, menyayangkan sampai saat ini masyarakat
atau konsumen belum melirik serius keberadaan Bandara BIJB sebagai Bandara
dari/ke Jabar.
Sehingga tingkat keterisian (Okupansi) masih rendah dan
semakin sunyi. Ditambah lagi saat ini masih merebaknya wabah pandemi covid-19.
Dalam situasi seperti saat ini, hampir seluruh penerbangan
/flight mengalami penurunan penumpang atau tingkat keterisian (Okupansi) sangat
rendah, baik penumpang dari dalam negeri ( Lintas Provinsi/ Kab/kota) maupun
penumpang dari luar negeri.
Cukup rendahnya tingkat keterisian (Okupansi) tentunya
menjadi alasan bagi operator maskapai untuk menarik diri dari rute penerbangan
dari/ke BIJB Kertajati. Hal ini tentunya harus disikapi oleh pemerintah pusat
dan pemprov Jabar. Karena BIJB itu dibangun menggunakan uang APBN dan APBD
Jabar. Dan juga merupakan Bandara kebanggaan bagi msayarakat Jabar.
H Kusnadi yang juga anggota Komisi IV DPRD Jabar saat dihubungi melalui telepon seslulernya, Kamis(16/4/2020)
lebih jauh menjelaskan, sejak dioperasionalkannya BIJB pada Maret tahun 2018
lalu, sampai sekarang tingkat keterisiannya (okupansi) masih rendah.
Bahkan saat peak season sekalipun, apalagi kondisi sekarang
ditengah merebaknya pandemi covid-19. Ditambah lagi adanya himbauan pemerintah untuk tidak mudik.
Kusnadi menegaskan bahwa tidak seorang pun rela Bandara yang
terletak di Kabupaten Majalengka tersebut menjadi sia-sia. Tidak ada yang akan
sepakat Bandara seluas 1.000 hektare tersebut mati tak berfungsi, tambah
politisi senior Partai Golkar ini.(Lys)