Notification

×

Iklan

Iklan

Disiapkan 52 Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Selasa, 03 Maret 2020 | 17:47 WIB Last Updated 2020-03-03T10:47:21Z
BANDUNG.Internationalmedia.id.- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan 52 Rumah Sakit Rujukan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau suspect coronavirus disease 2019 (covid-19).

Rumah sakit itu dibangun per ring, ring satunya Rumah Sakit Hasan Sadikin(RSHS) dan Rumah Sakit Paru Rotinsulu,Bandung.

Dalam keterangannya kepada wartawan dalam Conferensi Pess, Sela(03/03/2020)seusai membuka dan memberi arahan pada rapat pencegahan dan penanggulangan virus corona di Gedung Sate,Emil panggilan akrabnya menyebutkan,Pemprov Jabar juga akan membangun Crisis Center di seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Barat.

"Kota Depok sudah, semalam saya sudah intruksikan. Untuk daerah lainnya juga sudah diperintahkan untuk membuat crisis center," katanya.

Dikatakan, pusat crisis centernya di Gedung Sate. Semua informasi terkait virus corona bisa bisa ditanyakan ke crisis center. Terlebih untuk informasi-informasi dari lapangan, tujuannya agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang bisa berujung pada keresahan masyarakat.

Ada dua nomor telepon yang bisa dihubungi masyarakat, satu nomor khusus untuk bertanya masalah kesehatan secara umum dan satu lainnya khusus untuk penanganan virus corona.

Untuk bertanya masalah kesehatan bisa menghubungi ke nomor telepon 119, sementara untuk bertanya tentang permasalah virus dan langkah-langkah yang harus dilakukan bisa menghubungi 08112093306.

Sesuai rujukan WHO, masker hanya dipakai untuk orang sakit, orang yang merawat orang sakit, dan petugas perawat orang sakit. Selain itu, tidak disarankan pakai masker.

"Kalau salah pemakaian resiko keterpaparan bisa saja terjadi," katanya.

Emil juga meminta masyarakat untuk tidak panik berlebihan, jangan bolak balik ke apotik atau toko online hanya untuk membeli masker. Jangan sampai, terjadi kelangkaan masker, orang sakit dan petugas yang mengurus orang sakit, justru tidak kebagian masker.

Polisi, tambah Emil juga sudah dimintai bantuan untuk melakukan pengecekan ke pabrik-pabrik agar jangan sampai ada penimbunan barang apalagi sampai melakukan penipuan produk.

Selain itu, polisi juga diminta untuk melakukan pengecekan acara yang bersifat keramaian, untuk diakses apakah punya potensi terhadap penyebaran virus atau tidak.

"Perhari ini parameter ekonomi masih baik. Menggunakan konsep waspada tapi rasional, bukan waspada emosional," katanya.

Pemprov Jabar kata Emil juga akan membeli peralatan kesehatan yang bisa mendeteksi secara cepat kesehatan manusia terhadap covid-19.

"Sekarang, cek Positif dan Negatif harus ke Labkes Jakarta. Waktunya pun dua hari. Kita ingin lebih cepat lagi, agar kita bisa melakukan pengecekan itu ditempat dan waktu yang memungkinkan,"(Lys).-
×
Berita Terbaru Update