Notification

×

Iklan

Iklan

Tiap hari Waduk Saguling Produksi 3 Ton Sampah

Rabu, 26 Februari 2020 | 14:06 WIB Last Updated 2020-02-26T10:29:40Z

BANDUNG, Internationalmedia.Id. Waduk Saguling Kabupaten Bandung tiap hari memproduksi 3 ton sampah.

Sampah yang bermuara di Saguling tersebut mengalir dari beberapa Kabupaten  dan Kota, dikelola menjadi energi listrik oleh PT Indonesia Power unit pembangkit listrik Saguling.

Sampah yang ada di waduk ini dikumpulkan bersama gulma (eceng gondok) nya. Kemudian, diolah jadi briket dan diproses menjadi energi listrik.

General Manager OT. Indonesia Power Unit Pembangkit Saguling Rusdiansyah pada acara Jabar Punya Informasi dengan tema Hari Peduli Sampah Nasional di Gedung Sate kota Bandung, Selasa (25/2/2020) lebih jauh menjelaskan, selama ini waduk Saguling terkenal sebagai tempat sampah dari wilayah Bandung Jawa Barat, karena sampah-sampahnya bermuara di Saguling.

Dikatakan, sejak satu tahun lalu, pihaknya meluncurkan Program ” Saguling Clean”, dengan mengolah sampah tersebut menjadi briket dan diproses menjadi listrik melalui pembangkit listrik biomassa,”.

Dalam satu hari katanya pabrik briket di Saguling, mampu mengolah 3 ton sampah menjadi 1 ton briket.

Tahun 2020 ini, pabrik akan dikembangkan dengan mesin yang lebih besar lagi, sehingga bisa menghasilkan satu Mega Watt (MW) listrik.
Sekarang ini, listrik yang dihasilkan baru 10 Kilo Watt (KW), masih untuk penggunaan pabrik briket sendiri.

Menurut Rusdiansyah, untuk mengolah sampah dan gulma dari waduk Saguling, pihaknya memberdayakan kelompok tani keramba jaring terapung agar beralih profesi menjadi petani briket. Apalagi sudah ada kajian untuk pengurangan keramba di waduk Saguling.


Jumlah keramba jaring terapung yang kini mencapai 35 ribuan, sudah melampaui daya dukung waduk Saguling.

Untuk meningkatkan keterampilan, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada kelompok petani keramba jaring terapung di desa Rongga dan desa Bongas, untuk menjadi petani briket.

Disebutkan, peluang pasar briket masih terbuka lebar. Sejumlah pabrik tekstil dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Barat maupun luar Jawa Barat, sudah berminat membeli briket sebagai pengganti batubara,katanya.(Lys).

×
Berita Terbaru Update