Notification

×

Iklan

Iklan

Disparbud Jabar Dukung Industri Animasi Lokal

Jumat, 21 Februari 2020 | 15:50 WIB Last Updated 2020-02-28T11:55:49Z
BANDUNG,(IM).- Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan mendorong potensi industri animasi lokal.

Dukungan ini dilakukan  karena banyaknya animator yang potensial di Provinsi Jabar dan potensi industri film animasi yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif.

Salah satu upaya yang akan dilakukan ialah merencanakan pembangunan studio animasi pada gedung creative center di sejumlah kabupaten/kota.

Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparbud Jabar Azis Zulficar, seusai menjadi narasumber pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, menyatakan, selama ini banyak animator andal asal Provinsi Jabar yang telah menghasilkan karya.

Seperti di Kota Sukabumi, itu ada festival-festival film banyak yang dilakukan oleh komunitas industri kreatif filmnya di sana. Begitu juga di Kota Bogor, di sana ada komunitas yang suka membuat komik nanti arahnya akan pada animasi.

Dikatakan,untuk pengadaan studio animasi, kemungkinan akan dibangun pada gedung creative center di daerah yang memiliki potensi dan ketertarikan besar terhadap bidang tersebut.

Untuk tahun ini Pemprov Jabar akan menuntaskan pembangunan enam Gedung Creative Center yang dilalukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman yakni di Bogor, Kabupaten Purwakarta, Cirebon, Bekasi, Tasikmalaya dan Kabupaten Subang, Bekasi dan Tasikmalaya.

Selain itu, di tahun ini, Disparbud Provinsi Jabar juga sedang mengerjakan perencanaan Detail Engineering Design (DED) creative center di sejumlah daerah.

Pihaknya akan mengumpulkan animator se-Jabar untuk mendapatkan masukan untuk mendorong industri animasi di Provinsi Jabar agar semakin baik.

Ditambahkannya hambatan terbesar yang dihadapi pelaku industri animasi adalah terkait biaya.Animasi itu butuh biaya yang cukup besar dan waktu yang cukup lama, katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi & Usaha Kecil Jabar, Suhra menyebutkan, karena biaya dan turunan dari film animasi seperti disebutkan itu kan panjang, peluang ini bisa ditangkap UMKM minimal bikin boneka.

Kami optimis dengan peluang tersebut bisa jadi pendorong untuk menciptakan UMKM baru yang ditargetkan bisa menyentuh jumlah 3.500 pelaku usaha. Sebelumnya, pengembangan di 2.500 UMKM. Fokusnya tak hanya memproduksi barang tapi juga jasa.

Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia, industri kreatif adalah industri yang memanfaatkan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut,katanya.(Lys).-

×
Berita Terbaru Update